Mojokerto-Jurnal 9, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Badan Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur, menggelar seminar budaya untuk melestarikan dan mengelola peninggalan zaman kerajaan majapahit di Trowulan Mojokerto. Seminar diadakan di musium mojopahit dan dihadiri perwakilan pemerintah dan kelompok masyarakat pelestari budaya.
Kepala Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan (L-I-P-I), Endang Turmudi, perlu dibentuk forum komunikasi yang melibatkan semua stakeholder, yakni pemerintah daerah, pemerintah pusat, semua kalangan masyarakat dan pelestari budaya, pengusaha, perlu duduk bersama dalam satu forum untuk merumuskan langkah pelestarian cagar budaya.
Sebab dikhawatirkan munculnya konflik berbagai kepentingan, yang selama ini terjadi di trowulan dan menjadi perhatian serta obyek penelitian L-I-P-I. Seperti, konflik pendirian pabrik baja disekitar kawasan cagar budaya yang mengakibatkan timbulnya konflik antar kelompok pro industri dan kelompok yang menolak industrialisasi,walaupun konflik itu kini sudah diselesaikan.
Kawasan cagar budaya trowulan yang berada di pemukiman warga juga jadi kesulitan tersendiri dalam pelestarian dan pengelolaan cagar budaya. Tidak memungkinkan jika lahan seluas itu dibebaskan dan malah hanya memunculkan masalah baru . LIPI memberikan masukan bahwa solusi dari permasalahan tersebut adalah perlunya pendekatan ke masyarakat dalam melestarian cagar budaya.
Staf Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Edi Iriyanto mengatakan, pemerintah pusat provinsi jawa timur sudah bergerak, namun sayangnya masih kurang fokus . Perlu ada sinergitas antara pemerintah, warga dan stake holder terkait untuk sepakat dalam membangun dan melestarikan peninggalan majapahit.
Ajak Stakeholder, Untuk Lestarikan Peninggalan Majapahit
Written By tv9 on Jumat, 02 Mei 2014 | 07.21
Related Posts :
Label:
Budaya