Probolinggo-Jurnal 9, Pos pantau gunung bromo di cemara lawang desa ngadisari kecamatan sukapura kabupaten probolinggo, mencatat aktifitas kegempaan gunung bromo mengalami penurunan signifikan.
Jika dua hari sebelumnya,gempa tremor mencapai 10 sampai 20 milimeter, jum’at pagi tremor amplitudo di kawah bromo tercatat hanya dikisaran satu hingga tiga millimeter.
Sedangkan pantauan visual gunung api, dengan ketinggian sekitar 2.000 meter diatas permukaan laut itu tidak berubah, yakni tampak kepulan asap putih bercampur belerang, dengan ketinggian 50 meter dari bibir kawah. Dan Status gunung eksotik tersebut masih pada level II atau waspada.
Pos pantau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) gunung bromo, menolak anggapan bahwa intensitas kegempaan bromo merupakan rangkaian dari aktiftas gunung berapi lain, seperti gunung slamet, merapi,atau semeru, yang saat ini aktifitasnya juga meningkat. Melainkan naik turunnya gempa tremor bromo,lebih disebabkan oleh pembakaran lava di dalam perut gunung.
Penurunan kegempaan gunung bromo,disambut sukacita warga suku tengger. Pasalnya jika aktifitas bromo terus meningkat dan meletus, akan berdampak pada aktifitas kehidupan mereka sehari-hari, mengingat dampak terhadap lahan pertanian pasca erupsi, pada akhir tahun 2010 lalu belum sepenuhnya pulih.
Meski gempa tremor sudah menurun, namun pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) tetap meminta warga dan wisatawan, tidak mendekati kawah bromo dengan radius aman satu kilometer.
Waspada Gempa Tremor Gunung Bromo
Written By tv9 on Jumat, 02 Mei 2014 | 07.24
Related Posts :
Label:
Peristiwa