Sidoarjo-Jurnal9, Dampak kritisnya tanggul lumpur lapindo di titik 21 Desa Jatirejo Kecamatan Porong Sidoarjo Jawa Timur, membuat Pemprov Jatim menanggapi serius para warga korban lumpur yang melarang BPLS untuk bekerja. Gubernur Jatim melarang korban lumpur lapindo melakukan aksi demo anarkis di atas tanggul lumpur.
Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Timur (Soekarwo) saat menghadiri acara kunjungan Kementrian Kelautan dan Perikanan di Puspo Agro Jemundo Taman Sidoarjo. Menurutnya tanggul penahan lumpur di titik 21 desa Jatirejo Kecamata Porong Sidoarjo Jawa Timur sudah diambang kritis yang cukup berbahaya.
Kondisi ini diperparah karena tidak adanya pengerjaan yang di lakukan BPLS untuk melakukan normalisasi lumpur yang disebabkan warga korban lumpur melarang aktifitas BPLS yang sedang bekerja untuk menanggul tanggul yang kritis tersebut.
Soekarwo Gubernur Jawa Timur menyatakan, bahwa pihaknya melarang warga korban lumpur untuk melakukan demo di atas tanggul. Dirinya juga menghimbau kepada Bupati Sidoarjo, Polisi dan Warga Korban Lumpur untuk tidak menggangu kepentingan umum karena bisa berdampak pada masyarakat.
Hingga saat ini kondisi tanggul lumpur di titik 21 mengalami kritis dan nyaris meluber ke bibir tanggul lumpur. Dari kritisnya tanggul seakan-akan pemerintah membiarkan tanggul jebol yang bisa mengancam kepentingan fasilitas umum seperti rel kereta dan jalan raya porong.
Gubernur Jatim Larang Korban Lumpur Demo Di Tanggul
Written By tv9 on Kamis, 04 September 2014 | 06.05
Label:
Peristiwa
