Dalam aksinya, massa mendesak Alimin,ketua KPU Gresik untuk mundur dari jabatannya, lantaran dianggap tidak becus sebagai Penyelenggara Pemilu, sehingga praktik jual beli suara, marak terjadi di Kabupaten Gresik.
Massa L-A-K-I juga meminta Kejaksaan Negeri Gresik, mengusut tuntas dugaan korupsi di tubuh KPUD Gresik, selama masa ke pemimpinan Alimin.
Jerfi Hasyim, Korlap aksi mengatakan, adanya indikasi kuat praktik korupsi dana pemilu KPUD Gresik, lantaran tidak adanya transparansi anggaran dana PILEG 2014, sebesar 20 Milyar Rupiah untuk pengadaan barang dan jasa.
Bahkan KPUD Gresik, diduga secara berjamaah melakukan praktik Korupsi Dana Pemilu Legislatif 2014, yang dialokasikan KPU Pusat sebesar 20 Milyar.
Menanggapi tuntutan pengunjukrasa, Ketua KPUD Gresik, Alimin, berdalih bahwa penggunakaan dana bukan wewenang Ketua KPU. Dan terkait dirinya sebagai salah satu calon anggota KPU baru periode 2014-2019, sepenuhnya diserahkan Panitia TIM seleksi KPU.
Sementara itu, Sekretaris KPU Ahmad Fahruddin menyatakan, bahwa seluruh penggunaan anggaran KPU Gresik, telah di laporkan secara resmi di website KPU Gresik, dan telah menjalani sejumlah pemeriksaan dari Badan Pemeriksa Keuangan atau BPK.
Usai menggelar aksinya dikantor KPUD Gresik, massa Laskar Antikorupsi, melanjutkan aksinya ke kantor PANWASLU setempat, untuk mempertanyakan transparansi penggunaan dana anggaran Pemilu 2014.