Sidoarjo-Jurnal 9, Semburan lumpur panas lapindo di Kecamatan Porong Kabupaten sidoarjo mengalir deras pasca melutusnya gunung kelud. Aliran volume lumpur
panas bercampur air mengalir deras di kolam penampungan. Namun hal ini, belum ada penelitian
dari ahli geologi, apakah menguatnya semburan lumpur lapindo tersebut ada kaitannya
dengan letusan gunung kelud.
Panasnya suhu aliran lumpur, terlihat dari asap putih
yang mengepul, mengikuti arah aliran lumpur. Llumpur panas yang keluar dari pusat semburan ini, mengalir deras dan
menggerus kolam penampungan lumpur.
Belum diketahui apakah menguatnya
semburan lumpur lapindo ini, ada kaitannya dengan meletusnya gunung kelud. menurut pihak badan
penanggulangan lumpur sidoarjo (BPLS), saat ini belum ada penelitan dari ahli geologi yang mengaitkan menguatnya
semburan dengan letusan gunung kelud.
“Semburan lumpur lapindo
ini masih fluktuatif, yaitu terkadang menguat dan
kemudian melemah lagi. Volume lumpur yang keluar dari perut bumi saat ini rata-rata masih mencapai 20 ribu
hingga 30 ribu meter kubik per hari.”
Ungkap Kepala humas BPLS Dwinanto.
Guna menangani semburan lumpur lapindo tersebut, BPLS mengerahkan 6 kapal
keruk untuk mengalirkan lumpur ke kali porong. Empat kapal keruk dioperasikan di titik 25, dan dua unit lagi
dioperasikan di titik 42. BPLS juga mengoperasikan escavator ponton, untuk mengaduk lumpur
membantu pengoperasian kapal keruk.(Rohid
Khan)
