Surabaya-Jurnal 9, Gagasan santunan peduli masyarakat Dolly, muncul saat acara sosialisasi dan silaturahim Pengurus Wilayah dan relawan LAZIZNU di PWNU Jawa Timur. Hal tersebut disampaikan oleh sekretaris LAZISNU Jawa Timur (Amarudin Zuhro).
“Kasus Dolly merupakan tanggung jawab bersama yang permasalahanya juga harus diselesaikan bersama, dan butuh perhatian dari semua unsur masyarakat agar permasalahanya benar-benar tuntas. Yang menjadi faktor utama terkait polemik penutupan dolly adalah tuntutan ekonomi. Entah karena tuntutan kebutuhan atau karena terbelit hutang dengan sang mucikari, sehingga membuat para pekerja Dolly tidak bisa lepas dari jeratan sang mucikari. Untuk itu perlu adanya bantuan dari segi ekonomi,” ujar Amarudin Zuhro.
Para eks pekerja Dolly pun jika tidak di awasi dan diberdayakan secara ekonomi maka bukan tidak mungkin mereka akan kembali terjun di dunia yang sama. Hal demikian yang kemudian mengundang kepedulian LAZISNU untuk turut serta membantu menuntaskan permasalahan tersebut.
Program santuan peduli masyarakat Dolly ditargetkan akan dilaksanakan pada pertengahan bulan Ramadhan tahun ini.
Dengan program santunan diharapkan dapat membantu meringankan beban para warga Dolly agar mereka dapat terlepas dari dunia hitam dan tidak kembali terperosok dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.
