Pencairan dana kompensasi tersebut, dilakukan di Kantor Kecamatan Bungah, Kabupaten Gresik, dan langsung diserbu ratusan nelayan beserta para pencari belut, yang terdampak karena aktifitas pengerjaan proyek pembangunan Pelabuhan Internasional Kalimireng.
Sebelumnya, ratusan nelayan dan percari belut yang berada di ring satu proyek pembangunan ini, beberapa kali menggelar aksi demo dengan melakukan sweeping terhadap para pekerja proyek bahkan sempat berakhir ricuh. para nelayan juga sempat mengancam akan menutup paksa aktifitas proyek, jika mereka tak kunjung mendapatkan uang ganti rugi.
Nur Sobah, nelayan asal dusun Ujung Sawo mengaku sangat senang mendapatkan dana kompensasi, Sebesar Tiga Juta Rupiah. Karena sejak proyek dilaksanakan, pendapatannya sebagai nelayan mengalami penurunan.
Kompensasi tersebut diperuntukkan kepada ratusan nelayan dan pencari belut baik yang terdampak secara langsung maupun tidak langsung dengan adanya pembangunan pelabuhan yang tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bungah dan Kecamatan Manyar.
Pencairan dana kompensasi sebesar 2 juta hingga 3 juta rupiah untuk setiap nelayan. Selain dari hasil kesepakatan dengan warga, dasar pemberian kompensasi tersebut telah diatur dalam Undang-Undang Nomer 27 Tahun 2007, tentang pengelolaan pesisir dan Peraturan Presiden Nomer 122 Tahun 2012.
Prayitno, Direktur Pembangunan Pelabuhan Internasional kawasan Industri Manyar Gresik mengatakan, bahwa progres pembangunan pelabuhan Intenasional dengan nilai investasi mencapai Tujuh Triliun Rupiah ini, telah mencapai 15 persen. Rencananya pada bulan Desember mendatang, dermaga sudah terhubung ke jalur Daendels Pantura Gresik//
sementara itu, untuk penyelesaian pembangunan pelabuhan yang menyerap sekitar Lima Ribu tenaga kerja baru tersebut ditargetkan selesai pada Januari 2015 //