Probolinggo-Jurnal 9, Di rumah sederhana di jalan MT. Haryono Kelurahan Jati Kota Probolinggo, mantan Petinju Nasional (Susiadi) 53 tahun ini tinggal. Bersama istrinya (Warsiah), Susiadi mengisi hari tuanya untuk bertahan hidup, dengan membuat sekaligus menjual cemilan kripik berbahan dasar singkong.
Hampir setiap hari, mantan petinju yang pernah membawa nama harum Kota Probolinggo pada era 80 hingga 90an sibuk dalam memilih singkong berkualitas bagus, memprosesnya menjadi kripik, hingga menjualnya.
Meski wajah terlihat sudah menua. namun semangat mantan atlet tinju ini tetap tak pernah padam. Kini, yang tersisa di kejayaannya sebagai atlet tinju, hanya sejumlah medali dan tropi kejuaraan, yang di peroleh dari berbagai kejuaraan tinju. Di masa kejaayaannya dulu SusiadI, paling sering memperoleh medali dari ajang Pekan Olah Raga Nasional (PON) tahun 1980 hingga 1985.
Tidak hanya itu Susiadi juga sering menjadi juara tinju sabuk emas pada tahun 1986, serta masih banyak lagi kejuaraan bergengsi lainnya. Ironisnya sejumlah mantan Atlet Tinju yang pernah mencetak rekor petinju, seperti Susiadi bersama dua rekannya M.Rahman dan Faisol Akbar, diusia senjanya seperti mulai terlupakan.
Untuk mengenang masa-masa kejayaan menjadi petinju yang ditakuti lawan-lawannya, para mantan atlet tinju ini, hanya bisa merawat serta memandangi medali dan piala kejuaraan yang pernah mereka raih.
Cita-cita yang saat ini ingin diwujudkan yakni ingin mempunyai sasana tinju sendiri, dengan harapan bisa kembali mencetak atlet tinju berkualitas, demi mengharumkan nama Bangsa dalam kancah olah raga tinju.
Sosok Susiadi ini bisa menjadi inspirasi bahwa diusia senja para atlet , bukanlah halangan untuk tetap semangat mencari nafkah, tanpa bergantung pada perhatian dan bantuan Pemerintah.
Mantan Atlet Tinju Bertahan Hidup Dengan Berdagang Kripik
Written By tv9 on Rabu, 28 Mei 2014 | 06.28
Label:
Peristiwa
